Dari tugas pembuatan surat pribadi yang lalu ada beberapa
koreksi. Diantaranya adalah sbb:
Penulisan paragrap yang kurang tepat – penggunaan kata depan
di- (mana yang harus ditulis terpisah mana yang yang disatukan)-penggunaan kata
“kamu” (kata “kamu digunakan untuk yang seumuran/sebaya dalam suasana
informal)-“sebuah Pahlawan”-konsistensi kata sapaan, kalau sudah menggunakan
Dok, sebaiknya untuk sapaan selanjutnya juga gunakan kata Dok-konsitensi
pemilihan bentuk paragraph, kalau sudah memulai dengan bentuk menjorok ke
dalam, paragraph selanjutnya juga sebaiknya menjorok ke dalam. Begitu juga
kalau sudah memilih bentuk pemisahan spasi, maka pragraf selanjutnya juga
demikian
Berikutnya kembali diingatkan bahwa surat, khusunya surat
pribadi minimal terdiri dari 3-4 paragraf. Ini malah ada yang Cuma menullis
Cuma 1 paragraf. Ada juga yang menulis 3 paragraf tapi paragraf 1 dan 3 hanya
berisi salam
Paragraf 1 : berisi salam, perkenalan diri, Tanya
kabar-kabar,
(Bisa juga dalam paragraph 1 ini bisa juga ditambahkan
alasan/kenapa kamu membuat “isi surat”. Dalam kasus kita “membuat surat yang
berisi memberi penghormatan, semangat, dan hal posistif lainnya kepada tim
medis). Namun kalau kamu merasa perlu kamu juga bisa membuat paragraph baru
untuk poin “ alasan membuat isi surat)
Contoh
:
1.
Assalamulaiakum Wr. Wb
Apa kabar dok? Semoga kamu sehat
selalu dan panjang umur. Masih inget aku kan? Saya fathir yang dipanggil bocil
wkwkw. Gimana kabar keluarga? Bapak kau masih sehat kan? Semoga keluarga kamu
sehat selalu. Jika virus ini sudah hilang, main-main ke Jakarta dong. Biar
kumpul-kumpul lagi kayak dulu.
2.
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Apa Kabar, para pekerja Tim Medis? Apakah Kalian Baik
Kesehatannya? Anak-anak para pekerja tim medis baik juga nggak kesehatannya?
Kalau saya ‘sih baik-baik saja. Malah, saya agak bosan di rumah terus. Dikira
enak-enak di rumah, tapi, sekarang saya malah ingin ke sekolah, walaupun saya
merasa agak tidak nyaman, tapi yang penting, di sekolah, diberi kerjaan. Tapi,
di rumah, tidak ada kerjaan, dan kita harus di rumah selama 2 minggu! Seminggu
sudah lewat, sih, tapi saya tidak bersabar menunggu untuk keluar rumah.
3.
Assalamualaikum, Ran. Bagaimana kabarmu?
Aku harap kamu baik-baik saja dan selalu seperti itu. Kalau
kamu bertanya apa kabarku, aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu
dikhawarirkan. Memang sih sedikit bosan untukku karena hanya menetap dirumah
setiap hari, tapi ini juga untuk membantu kamu dan tenaga medis lainnya. Saat
ini telah terjadi banyak kasus dari wabah virus corona. Aku sudah beberapa kali
melihat update dari rumah sakit yang kamu tempati saat ini, aku juga sempat
melihatmu di beberapa foto loh !
Paragraf 2 : berisi alasan/kenapa kita membuat “isi
surat”.
Dalam kasus kita “membuat surat yang berisi memberi penghormatan,
semangat, dan hal posistif lainnya kepada tim medis). Nah.. karena dasar
paragraph di bawah inilah kita harus memberi semangat pada tim medis. Contoh :
1.
Asya, jujur, aku kagum sekali denganmu! Jumlah
pasien yang kamu tangani pasti banyak sekali, bahkan tak hanya pasien yang
terjangkit virus Corona. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kamu harus
bangun pagi sekali dan mungkin tidak pulang sama sekali. Terpisah dari keluarga
yang dicintai. Belum lagi perlengkapan APD yang kurang, membuat kamu orang yang
paling beresiko tertular.
2.
Jajaran Dokter dan Perawat yg baik…. Terlihat di
beberapa media massa, betapa dengan tugasmu yang sungguh mulia ini, engkau
semua ada yang masih belum sempurna terlindungi dari virus COVID 19, karena
terbatasnya ketersediaan APD (Alat Perlindungan Diri) Medis seperti Masker,
kacamata, helm dan baju pelindung, yang seharusnya seluruh jajaran kesehatan
mempergunakannya dalam melayani pasien yang sakit. Dimana-mana APD Medis sulit ditemukan, dan kalaupun ada harganya
menjulang sangat tinggi. Ya Allah lindungilah para dokter dan tenagan paramedis
dalam keadaan seperti ini……
3.
Ayah adalah seorang Dokter yang merupakan garda
terdepan dalam menangani para pasien yang terbaring di rumah sakit, khususnya
pasien yang terjangkit virus corona. Sebagai tenaga profesional, Ayah telah
disumpah untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan tetapi ini
terasa dramatis dan menegangkan.
Ayah telah berhari-hari bertugas
di rumah sakit, mengorbankan hak Ayah untuk beristirahat dan berkumpul bersama
kami di rumah karena negara memanggilmu untuk mengabdi bagi bangsa dan negara,
mengabdi untuk kemanusiaan yaitu memerangi dan membebaskan masyarakat dari
cengkeraman virus corona yang semakin hari semakin mengganas.
Paragraf 3 : berisi maksud atau hal yang ingin kamu
sampaikan kepada penerima surat. Contoh:
1.
Ah.. kamu memang luar biasa. Aku tahu
pekerjaanmu itu berat, apalagi dengan statusmu sebagai dokter! Tapi ingatlah
bahwa kita semua selalu berdoa untuk yang terbaik, dan berusaha untuk
mengurangi beban para dokter-dokter di sana dengan menjaga kesehatan.
2.
Anjani, kamu itu keren banget. I’m so proud!
Kamu harus kuat. Kamu itu hebat banget, nanganin pasien-pasien korona. Aku
kalau jadi kamu mending kabur aja, hehehe. Kamu itu udah jadi inspirasi buat
aku. Aku pengen ketemu kamu kalau korona udah ilang. Aku pengen sahabat aku
yang satu ini selalu dilindungi Allah. Karena, sahabat ku yang namanya Anjani
ini udah mau nolongin pasien pdp dan yang korona lagi!
3.
Intinya, kamu tuu yang sehat, yang kuat dan
banyak-banyak bedoa. Aku cuman mau kamu sehat walaupun kamu deket-deket sama
pasien-pasien. Aku kurang tenang semenjak tau kalau kamu nanganin
4.
Baik banget ya? Udah berminggu-minggu, Lis. Kita
semua kangen sama kamu. Bahkan kamu bukan dokter, relawan! Kamu nyiapin
makanan, jadi temen curhat pasien, walaupun gak boleh kontak sama mereka. Tapi,
kamu jangan kelelahan ya? Kalo imunitas kamu rendah, takutnya kamu sakit juga.
Kami semua harus di rumah, gak boleh kumpul-kumpul. Sedangkan kamu malah
bela-belain ngebantu orang, walaupun kamu bisa aja sakit. Makasih banget, Lis.
Kamu dulu sering khawatir kalo kamu kurang berguna. Nggak kok, kamu sangat
bermanfaat. Dari dulu, bukan cuma karena ini.
5.
Salut dan bangga. Dua kata itu yang pertama
ingin aku sampaikan buat kakak. Kita berjuang bersama, Walaupun medan tempur
yang aku hadapi berbeda, namun kita sama sama sedang berjuang menghadapi
makhluk tak kasat mata. Kakak sudah memberikan sumpah pada negri ini untuk
menjalankan tugas dengan sebaik baiknya dalam situasi apapun. Kakak rela
menaruhkan nyawa dan raga kalian untuk raga yang lain. Kakak setia menjaga
pasien yang terinfeksi agar memberi harapan pada mereka “Kalian pasti bisa
melawan ini ! kalian hebat” kata kata tersebut selalu kakak ucapkan untuk
memberi harapan masa depan bagi para terdampak.
Paragraf 4 berisi doa, harapan, dan terima kasih (contoh)
1.
Aku harap kamu menerima surat ini dan
menyempatkan waktumu untuk membaca surat ini ditengah chaos nya keadaan saat
ini. Selalu perhatikan kesehatanmu dan jangan lupa untuk tetap semangat.
2.
Sampai sini saja ya! Jangan lupa, semua
temen-temen dan keluarga mendukungmu! Insyaallah, Negara juga mendukungmu!
Inget, kamu masih bisa komunikasi sama kita-kita yang ada dirumah. Se
3.
Aku harap surat kecil dari orang yang ngeselin
ini akan sedikit memberi semangat pada kakak. Semoga tuhan selalu melindungi
dan memberikan belas kasihnya untuk kakak. Aku harap kakak mendapatkan pahala
yang melimpah dari tuhan. Cukup sekian yang dapat aku sampaikan melalui surat
ini. Semoga kita dapat berjumpa langsung di lain hari.
4.
Yah gua Cuma mau bilang stay strong jaga dirilu
dan gua juga berharap wabah ini selesai dangan waktu yang sesingkat-singkatnya
dan Lu juga bisa balik jalanin hidup kayak biasanya dan gua juga berharap lu
aman gak kenapa napa dan lu bisa melewati ini dengan bahagia dan semoga
jasa-jasa lu dibalas. Entah sama tuhan atau sama manusia itu sendiri. Sampai
bertemu lagi. Peluk hangat buat kamu dan tim medis lainnya.
5.
Sampai disini dulu ya suratku. Pasti capek ya
bacanya wkwwk, aku harap surat ini bisa nyemangatin kamu dan menginspirasi
kamu. Aku juga ngga akan lupa doain kamu
tetap diberi kesehatan dan selalu semangat.
Kalau kamu sempet, jangan lupa dibales suratku ya. Tetap semangat!
6.
Akhir kata, Dokter Maira yang super baik hati,
terima kasih telah membaca surat saya, yang mungkin curahan hati atas kegalauan
saya ketika mewabahnya virus corona di Indonesia, termasuk Jakarta…. Dokter,
please jaga kesehatan, makan makanan bergizi, banyak minum air putih, serta
istirahat yang cukup ya…kalau memungkinkan waktu, tolong balas surat saya
ya…saya butuh banyak masukan dari Dokter, maaf kalau saya terkesan bawel ya…
Sekali lagi, terima kasih telah menjadi sahabat terbaik saya…Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan hati Dokter Maira berlipat ganda…Amin Ya Robbalammin….