Wednesday, September 2, 2020

Evaluasi Tulisan

1. Perhatikan paragraf sahabat kamu di bawah ini:

Sekitar 3 tahun saya habiskan masa kecil saya di komplek perumahan perusahaan kilang minyak, lebih tepatnya minas (bagian pinggir dari Provinsi Riau). Disana saya banyak menghabiskan watu saya bersama kakek dan nenek saya dan juga orang tua saya. Sewaktu kecil saya merupakan anak yang cukup jahil, pada saat saya sedang mencuci mobil, saya sangat sering menyiram kakek saya sehingga kakek saya basah dan kamipun main air, setelah itu kamipun justru kena tegur oleh nenek.

Paragraf ini hendak menyampaikan apa? "masa kecil saya habiskan di perumahan" atau  "sewaktu kecil saya jahil", 

2. coba kita bandingkan dengan paragraf di bawah ini

Dia rela membuat tulang-nya sakit demi keluarga-nya. Dia terus menjawab, "Tak apa-apa, Ayah hanya kelelahan sebentar. Ayah istirahat dulu ya..". Diriku yang polos hanya berkata, "Iya yah..". Dibalik perkataan itu, dia sangatlah merasakan kesakitan. Dia hanya ingin membuat anaknya bahagia, Jarang saya lihat dia cemberut sebentar, dia terus lah berjuang sendirian, kekasihnya menjaga sang buah hati dirumah. Berjuang untuk menafkahi keluarganya. Dia terus memimpin di depan sana, sambil menutupi segalanya yang membuat anakanya sakit. 

di atas kita jelas memahami bahawa yang ingin disampaikan penulis adalah "dia rela membuat tulang-nya sakit demi keluarganya.



Tuesday, September 1, 2020

SURAT PRIBADI 2

 

EVALUASI TUGAS SURAT PRIBADI

Dari tugas pembuatan surat pribadi yang lalu ada beberapa koreksi. Diantaranya adalah sbb:

Penulisan paragrap yang kurang tepat – penggunaan kata depan di- (mana yang harus ditulis terpisah mana yang yang disatukan)-penggunaan kata “kamu” (kata “kamu digunakan untuk yang seumuran/sebaya dalam suasana informal)-“sebuah Pahlawan”-konsistensi kata sapaan, kalau sudah menggunakan Dok, sebaiknya untuk sapaan selanjutnya juga gunakan kata Dok-konsitensi pemilihan bentuk paragraph, kalau sudah memulai dengan bentuk menjorok ke dalam, paragraph selanjutnya juga sebaiknya menjorok ke dalam. Begitu juga kalau sudah memilih bentuk pemisahan spasi, maka pragraf selanjutnya juga demikian

 Berikutnya kembali diingatkan bahwa surat, khusunya surat pribadi minimal terdiri dari 3-4 paragraf. Ini malah ada yang Cuma menullis Cuma 1 paragraf. Ada juga yang menulis 3 paragraf tapi paragraf 1 dan 3 hanya berisi salam

 Paragraf 1 : berisi salam, perkenalan diri, Tanya kabar-kabar,

(Bisa juga dalam paragraph 1 ini bisa juga ditambahkan alasan/kenapa kamu membuat “isi surat”. Dalam kasus kita “membuat surat yang berisi memberi penghormatan, semangat, dan hal posistif lainnya kepada tim medis). Namun kalau kamu merasa perlu kamu juga bisa membuat paragraph baru untuk poin “ alasan membuat isi surat)

Contoh :

1.       Assalamulaiakum Wr. Wb

Apa kabar dok? Semoga kamu sehat selalu dan panjang umur. Masih inget aku kan? Saya fathir yang dipanggil bocil wkwkw. Gimana kabar keluarga? Bapak kau masih sehat kan? Semoga keluarga kamu sehat selalu. Jika virus ini sudah hilang, main-main ke Jakarta dong. Biar kumpul-kumpul lagi kayak dulu.

2.       Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Apa Kabar, para pekerja Tim Medis? Apakah Kalian Baik Kesehatannya? Anak-anak para pekerja tim medis baik juga nggak kesehatannya? Kalau saya ‘sih baik-baik saja. Malah, saya agak bosan di rumah terus. Dikira enak-enak di rumah, tapi, sekarang saya malah ingin ke sekolah, walaupun saya merasa agak tidak nyaman, tapi yang penting, di sekolah, diberi kerjaan. Tapi, di rumah, tidak ada kerjaan, dan kita harus di rumah selama 2 minggu! Seminggu sudah lewat, sih, tapi saya tidak bersabar menunggu untuk keluar rumah.

3.       Assalamualaikum, Ran. Bagaimana kabarmu?

Aku harap kamu baik-baik saja dan selalu seperti itu. Kalau kamu bertanya apa kabarku, aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawarirkan. Memang sih sedikit bosan untukku karena hanya menetap dirumah setiap hari, tapi ini juga untuk membantu kamu dan tenaga medis lainnya. Saat ini telah terjadi banyak kasus dari wabah virus corona. Aku sudah beberapa kali melihat update dari rumah sakit yang kamu tempati saat ini, aku juga sempat melihatmu di beberapa foto loh !

 

Paragraf 2 : berisi alasan/kenapa kita membuat “isi surat”.

Dalam kasus kita “membuat surat yang berisi memberi penghormatan, semangat, dan hal posistif lainnya kepada tim medis). Nah.. karena dasar paragraph di bawah inilah kita harus memberi semangat pada tim medis. Contoh :

1.       Asya, jujur, aku kagum sekali denganmu! Jumlah pasien yang kamu tangani pasti banyak sekali, bahkan tak hanya pasien yang terjangkit virus Corona. Aku tak pernah bisa membayangkan bagaimana kamu harus bangun pagi sekali dan mungkin tidak pulang sama sekali. Terpisah dari keluarga yang dicintai. Belum lagi perlengkapan APD yang kurang, membuat kamu orang yang paling beresiko tertular.

2.       Jajaran Dokter dan Perawat yg baik…. Terlihat di beberapa media massa, betapa dengan tugasmu yang sungguh mulia ini, engkau semua ada yang masih belum sempurna terlindungi dari virus COVID 19, karena terbatasnya ketersediaan APD (Alat Perlindungan Diri) Medis seperti Masker, kacamata, helm dan baju pelindung, yang seharusnya seluruh jajaran kesehatan mempergunakannya dalam melayani pasien yang sakit. Dimana-mana APD Medis  sulit ditemukan, dan kalaupun ada harganya menjulang sangat tinggi. Ya Allah lindungilah para dokter dan tenagan paramedis dalam keadaan seperti ini……

3.       Ayah adalah seorang Dokter yang merupakan garda terdepan dalam menangani para pasien yang terbaring di rumah sakit, khususnya pasien yang terjangkit virus corona. Sebagai tenaga profesional, Ayah telah disumpah untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi nilai-nilai  kemanusiaan tetapi ini terasa dramatis dan menegangkan.

Ayah telah berhari-hari bertugas di rumah sakit, mengorbankan hak Ayah untuk beristirahat dan berkumpul bersama kami di rumah karena negara memanggilmu untuk mengabdi bagi bangsa dan negara, mengabdi untuk kemanusiaan yaitu memerangi dan membebaskan masyarakat dari cengkeraman virus corona yang semakin hari semakin mengganas.

 

Paragraf 3 : berisi maksud atau hal yang ingin kamu sampaikan kepada penerima surat. Contoh:

1.       Ah.. kamu memang luar biasa. Aku tahu pekerjaanmu itu berat, apalagi dengan statusmu sebagai dokter! Tapi ingatlah bahwa kita semua selalu berdoa untuk yang terbaik, dan berusaha untuk mengurangi beban para dokter-dokter di sana dengan menjaga kesehatan.

2.       Anjani, kamu itu keren banget. I’m so proud! Kamu harus kuat. Kamu itu hebat banget, nanganin pasien-pasien korona. Aku kalau jadi kamu mending kabur aja, hehehe. Kamu itu udah jadi inspirasi buat aku. Aku pengen ketemu kamu kalau korona udah ilang. Aku pengen sahabat aku yang satu ini selalu dilindungi Allah. Karena, sahabat ku yang namanya Anjani ini udah mau nolongin pasien pdp dan yang korona lagi!

3.       Intinya, kamu tuu yang sehat, yang kuat dan banyak-banyak bedoa. Aku cuman mau kamu sehat walaupun kamu deket-deket sama pasien-pasien. Aku kurang tenang semenjak tau kalau kamu nanganin

4.       Baik banget ya? Udah berminggu-minggu, Lis. Kita semua kangen sama kamu. Bahkan kamu bukan dokter, relawan! Kamu nyiapin makanan, jadi temen curhat pasien, walaupun gak boleh kontak sama mereka. Tapi, kamu jangan kelelahan ya? Kalo imunitas kamu rendah, takutnya kamu sakit juga. Kami semua harus di rumah, gak boleh kumpul-kumpul. Sedangkan kamu malah bela-belain ngebantu orang, walaupun kamu bisa aja sakit. Makasih banget, Lis. Kamu dulu sering khawatir kalo kamu kurang berguna. Nggak kok, kamu sangat bermanfaat. Dari dulu, bukan cuma karena ini.

5.       Salut dan bangga. Dua kata itu yang pertama ingin aku sampaikan buat kakak. Kita berjuang bersama, Walaupun medan tempur yang aku hadapi berbeda, namun kita sama sama sedang berjuang menghadapi makhluk tak kasat mata. Kakak sudah memberikan sumpah pada negri ini untuk menjalankan tugas dengan sebaik baiknya dalam situasi apapun. Kakak rela menaruhkan nyawa dan raga kalian untuk raga yang lain. Kakak setia menjaga pasien yang terinfeksi agar memberi harapan pada mereka “Kalian pasti bisa melawan ini ! kalian hebat” kata kata tersebut selalu kakak ucapkan untuk memberi harapan masa depan bagi para terdampak.

 

Paragraf 4 berisi doa, harapan, dan terima kasih (contoh)

1.       Aku harap kamu menerima surat ini dan menyempatkan waktumu untuk membaca surat ini ditengah chaos nya keadaan saat ini. Selalu perhatikan kesehatanmu dan jangan lupa untuk tetap semangat.

2.       Sampai sini saja ya! Jangan lupa, semua temen-temen dan keluarga mendukungmu! Insyaallah, Negara juga mendukungmu! Inget, kamu masih bisa komunikasi sama kita-kita yang ada dirumah. Se

3.       Aku harap surat kecil dari orang yang ngeselin ini akan sedikit memberi semangat pada kakak. Semoga tuhan selalu melindungi dan memberikan belas kasihnya untuk kakak. Aku harap kakak mendapatkan pahala yang melimpah dari tuhan. Cukup sekian yang dapat aku sampaikan melalui surat ini. Semoga kita dapat berjumpa langsung di lain hari.

4.       Yah gua Cuma mau bilang stay strong jaga dirilu dan gua juga berharap wabah ini selesai dangan waktu yang sesingkat-singkatnya dan Lu juga bisa balik jalanin hidup kayak biasanya dan gua juga berharap lu aman gak kenapa napa dan lu bisa melewati ini dengan bahagia dan semoga jasa-jasa lu dibalas. Entah sama tuhan atau sama manusia itu sendiri. Sampai bertemu lagi. Peluk hangat buat kamu dan tim medis lainnya.

5.       Sampai disini dulu ya suratku. Pasti capek ya bacanya wkwwk, aku harap surat ini bisa nyemangatin kamu dan menginspirasi kamu. Aku juga ngga akan lupa  doain kamu tetap diberi kesehatan dan selalu semangat.  Kalau kamu sempet, jangan lupa dibales suratku ya. Tetap semangat!

6.       Akhir kata, Dokter Maira yang super baik hati, terima kasih telah membaca surat saya, yang mungkin curahan hati atas kegalauan saya ketika mewabahnya virus corona di Indonesia, termasuk Jakarta…. Dokter, please jaga kesehatan, makan makanan bergizi, banyak minum air putih, serta istirahat yang cukup ya…kalau memungkinkan waktu, tolong balas surat saya ya…saya butuh banyak masukan dari Dokter, maaf kalau saya terkesan bawel ya… Sekali lagi, terima kasih telah menjadi sahabat terbaik saya…Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan hati Dokter Maira berlipat ganda…Amin Ya Robbalammin….

SURAT PRIBADI

 

Surat pribadi adalah jenis surat yang berisi keperluan pribadi, biasanya ditulis secara pribadi dan ditujukan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang tidak baku. Secara garis besar, sebenarnya surat pribadi tidak memiliki peraturan yang mengikat. Surat pribadi bisa ditulis menurut selera masing-masing penulis. Walaupun begitu,etika dan penggunaan bahasa yang sopan tentu saja harus tetap diperhatikan sesuai latar belakang dan kepada siapa surat itu akan dilayangkan.


Tujuan Surat Pribadi

Dari sekian banyak fungsi dan tujuan dari surat pribadi, salah satunya adalah untuk memberikan kabar atau informasi serta ekspresi  penulis kepada teman, sahabat, atau orang terdekat yang sedang berada di suatu tempat yang berbeda

 

Surat pribadi setidaknya memiliki 5 ciri berikut:

1. Tidak memiliki kop surat

2. Tidak memiliki nomor surat

3. Salam pembuka ataupun penutup sangat bervariasi dan lebih bersifat santai, non formal

4. Penggunaan bahasa bebas/non formal, namun sesuai keinginan penulis,  tidak mesti resmi. Biasanya Bahasa keakraban atau Bahasa sehari-hari

5. Format surat bebas tidak mesti mengiktui format surat resmi, namun bila untuk keakraban atau demi keunikan bisa saja memakai format tsb

 

SURAT PRIBADI

1. Alamat dan tempat tanggal PembuatanSurat

Bagian ini menjelaskan posisi serta waktu ditulisnya surat. Lihat contoh:

 

U/ sahabatku                                                                                                     Brastagi, 10 Juni 1970

Abdullah

Di Gursinga

 

2. Salam Pembuka

Salam pembuka adalah sapaan penulis kepada penerima surat seperti:

“Asalamualaikum”

“Salam manis”

“salam sejahtera”

 

 

3.Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka dapat berupa pertanyaan mengenai kabar, kesehatan, keadaan atau sekedar basa-basi.  Kemudian dilanjutkan dengan alasan/kenapa kita menulis surat dan mengirimnya kepada penerima surat

 

4. Paragraf Isi

Paragraf ini berisi inti atau tujuan dibuatnya surat. Kenapa surat tersebut dibuat

 

5. Paragraf Penutup

Paragraf penutup digunakan untuk mengakhiri isi surat. Biasanya paragraf ini berisi ucapan terima kasih, permohonan maaf, mohon diri, dan harapan/doa

 

6. Nama pengirim dan tanda tangan

Bagian ini merupakan bagian surat yang paling akhir. Biasanya bagian nama pengirim dan tanda tangan berada di posisi paling bawah di pojok kanan surat. Namun bisa juga kalian tulis pada bagian kiri bawah surat.

Demikianlah sekedar penambah informasi tentang surat pribadi, semoga bermanfaat