Tuesday, November 8, 2022

surat resmi 2

 

KOP SURAT

 

Nomor             : 007/U/SMP-Kby/V/2007                                                 6 Mei 2007

Hal                  : Undangan

 

 

 

Yang terhormat,

Bapak/Ibu Orangtua/Wali

Calon Peserta Lomba Mata Pelajaran

SMA Taruna Nusantara

di

            Tempat

 

 

Dengan hormat,

 

Dengan maksud memberikan pengalaman belajar yang beragam dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi dalam bidang Matematika,  Science, dan B. Inggris,  SMP Labschool Kebayoran  akan turut berpartisipasi dalam “Kompetisi Matematika, Science, dan B. Inggris yang diselenggarakan oleh SMA Taruna Nusantara, Magelang.

 

Sehubungan dengan itu kami mengundang Bapak dan Ibu untuk berkoordinasi lebih lanjut pada :

 

hari,tanggal   : Selasa, 10 Juni 2007

tempat            : Hall Lt. 4, SMP Labschool Kebayoran

Acara              : Pembicaraan biaya dan Program.

 

Apabila Bapak dan Ibu memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi koordinator guru dengan Bapak Muliadi Tarigan, S.Pd. (0813-12345612).

 

Demikian undangan ini kami sampaikan. Besar harapan kami agar Bapak atau ibu datang tepat pada waktunya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

 

 

Hormat kami,                                                                                             

Kepala SMP Labschool Kebayoran,

                                                                                           

 

Yati Suwartini, M.Pd.

           

 

*) Catatan : Biaya kontribusi tahun lalu 2016 sebesar Rp. 3.300.000,-

 

Contoh Surat resmi 1

 

Nomor         : 856/U/YP-UNJ/SMP-Kby/X/2022                    11 Oktober 2022

Hal              : Undangan

 

 

Yang terhormat,

Bapak/Ibu Guru Panitia BIMENSI,

Wali Kelas, dan Pendamping Kelas VIII,

POMG WOTK Kelas VIII

SMP Labschool Kebayoran

di

         Jakarta

 

 

Dengan hormat,

 

Menimbang kegiatan Bimensi yang sudah semakin dekat dan perlu persiapan yang lebih matang,  kami bermaksud melakukan koordinasi. Dengan harapan kegiatan BIMENSI tersebut dapat terlaksana sesuai tujuan dan rencana.

 

Sehubungan dengan hal itu maka kami mengundang Bapak dan Ibu Guru beserta POMG WOTK kelas VIII untuk hadir pada rapat  yang akan dilaksanakan pada :

 

         hari, tanggal         : Rabu, 12 Oktober 2022

         waktu                   : Pukul 16.00 s.d. 17.00 WIB

         acara                     : Rapat Koordinasi BIMENSI

         tempat                  : Ruang Meeting, lantai 2

 

 

Demikian undangan ini kami sampaikan. Besar harapan kami Bapak dan Ibu hadir tepat waktu. Atas kerjasama dan kehadirannya, kami ucapkan terima kasih.

        

Hormat Kami,

Kepala SMP Labschool Kebayoran,                                                                     

 

 

 

Yati Suwartini, M. Pd.

 

 

 

 

 

 

 

Wednesday, October 26, 2022

SURAT RESMI

Definis Surat Resmi Surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas atau instansi dan digunakan untuk kepentingan resmi. Surat tersebut dikeluarkan atau dibuat oleh perseorangan, instansi, atau organisasi. 

A. Ciri-Ciri Surat Resmi 
1. Menggunakan kop surat. 
2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal. 
3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim. 
4. Penggunaan ragam bahasa resmi. 
5. Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi. 
6. Ada bentuk/format baku. 

B. jenis-jenis surat yaitu : 
1. Berdasarkan tujuannya yaitu : surat pemberitahuan, surat pengantar, surat perintah, surat pesanan, surat permohonan, surat panggilan, surat laporan, surat susulan, surat keputusan, dan surat kuasa 
2. Berdasarkan sifat isinya yaitu : surat dinas, surat pribadi, dan surat dagang 
3. Berdasarkan bentuknya yaitu : surat biasa, memo dan nota, telegram, dan wesel 
4. Berdasarkan prosedurnya yaitu : surat masuk dan surat keluar 
5. Berdasarkan Jangkauannya yaitu : surat intern dan ekstern 
6. Berdasarkan jumlah penerimanya yaitu : surat biasa, surat edaran, dan pengumuman 
7. Berdasarkan keamanannya yaitu : surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat biasa. 
8. Berdasarkan kegunaannya yaitu : konsep, tembusan, petikan, turunan, lampiran 
9. Berdasarkan cara pengirimannya yaitu : surat dibawa sendiri, surat dikirim dengan kurir, surat dikirim dengan pos. 

C. Persyaratan Surat Resmi Surat resmi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai berikut : 
1. Surat resmi harus memiliki maksud yang jelas. Setiap surat yang ditulis harus jelas bagi yang membaca. 
2. Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas dan efektif. Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit. 
3. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang dituliskan harus informasi yang lengkap dan tepat. 
4. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya format yang dipilih, dengan memperhatikan estetika dan etika. Perhatikan ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan alamat, sehingga terlihat sebagai suatu surat yang terencana dan nyaman untuk dilihat. 

D. Sistematika Penulisan Surat Resmi Membuat surat resmi menggunakan sistematika yang benar, berikut ini sistematika dalam penulisan surat resmi 

KEPALA SURAT (Kop Surat) Kepala surat bertujuan untuk menunjukkan identitas; ciri instansi pembuat surat. Oleh karena itu kepala surat harus lengkap; nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, alamat kawat, logo, dan email. 

PEMBUKA Bagian Pembuka surat terdiri dari : 
1. Tanggal Surat 
2. Nomor 
3. Perihal 
4. Lampiran (kalau ada) 
5. Alamat Tujuan surat 
6. Paragraf pembuka 

1. Penulisan Tanggal Surat Tanggal surat adalah bagian yang menunjukkan hari, bulan, dan tahun ditulisnya surat tersebut. Tanggal surat ditulis secara lengkap yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Setelah angka tidak boleh diikuti oleh tanda baca apapun, sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, misalnya Januari, Februari, Agustus, atau November. Bukan Jan, Agt, atau Nov. 

2. Penulisan Nomor, Lampiran, dan Perihal - Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital, - Nomor, Lampiran, dan hal diikuti oleh tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga kata itu. - Penulisan nomor ditulis lengkap maka kata lampiran dan perihal pun harus ditulis lengkap. Bila disingkat maka yang lain juga disingkat. - Nomor surat dan kode yang dibatasi oleh garis miring ditulis rapat pada spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda hubung. 

3. Nomor, Perihal, Lampiran 
- Nomor : urutan surat yang sudah dikeluarkan oleh instansi, diikuti inisial isi/perihal surat, lembaga pembuat surat. bulan surat dikeluarkan (ditulis dalam angka romawi), kemudian diakhiri dengan penulisan tahun. Untuk instansi besar biasanya ada tambahan unit/orang yang mengetik surat> 
- Perihal : isi atau tujuan surat. Biasanya atau pada umumnya surat resmi berupa Undangan, permintaan/permohonan, pemberitahuan. 
- Lampiran: bila diperlukan adanya lampiran demi mendukung isi/tujuan surat 

Contoh : Nomor:11/U/SMP Labsky/X/2022 
11 : urutan surat yang sudah dikeluarkan 
U : Perihal surat. 
SMP : lembaga pembuat 
X : bulan Pembuatan 
2022 : tahun pembuatan surat 

4. Penulisan Alamat Surat Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas di bawah bagian hal atau sebelum salam pembuka. Untuk penulisan alamat surat perlu diperhatikan hal berikut: 
a. penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap. 
b. Nama diri penerima diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya. 
c. Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap. 
d. Kata pada awal nama penerima, kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Ibu, Bapak, Saudara dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. 
e. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr. Ir. atau memiliki pangkat seperti kapten atau kolonel, maka kata sapaan Ibu, Bapak, dan Sdr. tidak digunakan. 
f. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa ada titik atau titik dua pada akhir kata itu. Namun jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur alamat. 

Contoh penulisan alamat surat : 
Yang terhormat Bapak Timoty Gursinga 
Kepala Biro Tata Usaha Departemen A 
Jalan KH Ahmad Dahlan 14 
Jakarta 

5. Penulisan Salam Pembuka Salam pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat pembuka isi surat. Pada akhir salam pembuka dibubuhkan tanda koma dan huruf kapital hanya dipakai pada kata awal ungkapan salam. Contoh penulisan salam pembuka : Dengan hormat, Salam sejahtera, 
6. Penulisan Isi Surat Isi surat terdiri dari tiga bagian. Pembuka, isi, penutup Pembuka : berisi salam, dan pengantar/rujukan ke isi surat Isi : maksud dan tujuan membuat surat Penutup : harapan akan isi surat dan ucapan terima kasih Isi surat umumnya hanya terdiri dari atas rujukan, tujuan, dan harapan. Ketiga hal ini lazim diungkapakan dalam tiga paragraf. Rujukan atau pengantar isi surat dibuat dalam paragraf pembuka.Tujuan yang betolak dari masalah yang disampaikan dibuat dalam paragraf isi. Harapan termasuk penegasan penulis dibuat dalam paragraf penutup. 
7. Penulisan Salam Penutup Salam penutup merupakan pernyataan rasa hormat pengirim surat terhadap penerima surat. Pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda koma dan huruf kapital hanya dipakai pada kata awal ungkapan salam. Contoh penulisan salam penutup : Hormat saya, Hormat kami, Wasalam, Salam takzim, 
8. Penulisan Nama Pengirim Nama pengirim surat ditulis dibawah tanda tangan. Tanda tangan dibutuhkan sebagai keabsahan dari surat resmi. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal berikut: 
a. Penulisan nama tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal kapital pada setiap unsur nama. 
b. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim. 
Contoh: Damar Arkana, SH NIP 10000001

Tuesday, September 6, 2022

LATIFA METAMI BERU TARIGAN

Latifa Metami br Tarigan. Lahir di RS Tarakan; Jakarta, 28 Agustus 2005. Kata Latifa berasal dari kata Latif (Arab) yang bermakna Lembut, sedangkan Metami (Karo) yang bermakna Penyayang atau baik hati. Tarigan sendiri adalah Marga dalam suku Karo. Dengan demikian kami dulu memberi nama ananda Latifa Metami br Tarigan dengan harapan agar kelak ananda menjadi wanita yang lembut dan  penyayang.

Nakku, tanggal 28 Agustus kemarin genap dirimu berusia 17 Tahun. Usia adalah amanah, jadi manfaatkan untuk kebaikan. Meningkatkan kualitas diri, menjadi lebih baik dan lebih baik setiap harinya. Usia ini adalah usia yang membuat tanggung jawabmu menjadi lebih besar. Tanggung jawab terhadap Tuhan,  diri sendiri, keluarga, sekolah, dan lingkungan. 

Tigan, Smoga diusia beranjak dewasa ini, dirimu semakin soleha; semakin cinta Allah, sholat yang lebih rapi, mengaji yang lebih rutin. Semakin lembut, sabar,  dan baik tentunya. Banyak teman. Selalu berada dilingkungan orang-orang baik. Dinaungi kemudahan dan keberuntungan dalam menjalani hidup.

Anak Sintua, semoga kelak hidupmu bahagia dan diberi kesehatan yang paripurna


Kami; Mamak, Bapak, dan Adek sayang Kakak. Sayang sesayang sayangnya.. sayang yang berbatas cakrawala. Peluk Hangat. Hugs... Selamat Ulang Tahun Kak Tua

“seseorang (yang) mendidik anaknya (menjadi lebih baik) itu lebih baik baginya daripada ia bersedekah (setiap hari) satu sha (3 liter beras)”. 

“tidak ada pemberian seorang ayah (orang tua) untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik”.

Wednesday, January 12, 2022

BERBICARA DI DEPAN UMUM

 BERBICARA DI DEPAN UMUM


Ketika berbicara di depan umum hal pertama yang harus kita perhatikan adalah Kepercayaan diri. Kepercayaan diri ini biasanya dibangun dengan:


1. Persiapan 

- Pembicara harus melakukan riset mengenai siapa audiens yang akan datang, mulai dari berapa jumlahnya, rentang umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lain lain

- Pembicara juga harus melakukan survei mengenai tempat dilaksanakannya penyampaian materi supaya memiliki kesempatan mengenal dan membiasakan diri

- Cek tema dan tujuan acara

2. Menyiapkan Materi

- Posisikan diri sebagai pendengar dan pikirkan apa yang ingin didengar oleh audiens

- Mengorganisasi atau melakukan klasterisasi materi yang akan disampaikan

- Sertakan data pendukung seperti grafik, demonstrasi, analogi, dll.

- Sederhanakan data-data statistik agar mudah dimengerti

3.    Proses penyampaian

-    Bangun hubungan dengan audiens pada saat pembukaan dan sebisa mungkin dapat menarik perhatian audiens

-    Pastikan perhatian  yang didapat dari audiens itu positif

- Pastikan bahwa semua prangkat  sudah siap dan berfungsi

- Persiapan mental: pembicara harus mengetahui isi materi yang akan disampaikan, tetapi hindari menghafal isinya

- Persiapan fisik: pembicara harus rileks, bertenaga dan selalu siap siaga

4. Ketenangan hati

5. Berlatih.. berlatih.. berlatih


Selain Rasa percaya diri, hal-hal yang harus diperhatikan saat Berbicara di depan Umum yang mungkin juga bisa meningkatkan kepercayaan diri adalah: 

1. Vokal : Terdengar atau tidak, jelas, artikulasi;kejelasan pengucapan, intonasi;tinggi rendahnya suara. 

Misalnya : Nada tinggi memberikan kesan tegas, amarah, emosi, semangat, mendominasi, bersungguh-sungguh, dan serius. Sedangkan, nada rendah menciptakan kesan tenang, serius, sedih, pasrah, rahasia, lembut, hingga berwibawa. 

Jelas; buka mulut lebar-lebar dan ucapkan setiap huruf atau kata secara jelas..

Volume suara juga dapat mempengaruhi suasana, naik-turunnya volume suara harus disesuaikan dengan pesan yang tengah disampaikan. Jangan sampai audiens terganggu dengan volume yang terlalu keras atau kebingungan karena suara yang terlalu kecil.

2. verbal : kata-kata yang diucapkan/pilihan kata yang digunakan (Diksi). Ketika berbicara di depan umum pilihan kata atau kosa kata yang digunakan sangatlah penting. Oleh karena itu kenalilah audiens terlebih dahulu, sehingga kita bisa memilih kata yang digunakan. Apakah harus menggunakan bahasa formal, bahasa sehari-hari, atau bahkan bahasa gaul, semua itu ditentukan dari audiens.

Jangan sampai mengucapkan kata-kata yang menyinggung sara, atau pihak-pihak yang hadir atau mendengar pembicaraan kita. Bahasa yang digunakan juga harus lugas, hindari kata yang bermakna ganda/ambigu, agar audiens tidak salah paham.

Biasakan memakai diksi yang tidak asing buat audiens. Sesuaikan kata yang dipakai dengan audiens kita, tujuannya agar audiens mudah mengerti apa yang hendak kita sampaikan. Termasuk memilih joke  harus menyesuaikan juga


3. Visual ; gesture, mimik/ekspresi, kostum : maksud visual disini adalah : 

- Pakaian rapi, bersih, dan sesuai dengan tema acara 

- Make up yang secukupnya atau sepantasnya dan disesuaikan dengan acara

- gesture/bahasa tubuh yang sesuai dengan tujuan atau makna kata yg diucapkan. Setiap gerakan harus membawa makna/pesan buat audience. Hindari gerakan berulang. Gesture sering kali menegaskan maksud yang ingin disampaikan

- rambut; perhatikan rambut; baik itu style, maupun panjang pendek dan kerapihannya

- eye kontak - jgn fokus pada note, pandang Audiense dengan senyum

- ekspresif seperlunya dan jangan lebay

- posisi berdiri tegak dan terbuka. (Terbuka di sini dimaksud adalah kamu menerima dan siap berbagi dengan audiece. Hal ini ditunjukkan dengan senyum, tangan yg tak bersedekap, tdk dimasukkan ke dalam saku, atau sejenisnya

- menghadap audiense dengan rileks


Tuesday, January 4, 2022

BUKU FIKSI NON FIKSI

 

BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

I.                    Buku fiksi merupakan buku yang menyajikan kejadian atau peristiwa tentang kehidupan berdasarkan hasil dari  imajinasi pengarang. Kejadian-kejadian tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, namun hanya sebatas rekaan. Buku fiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif; imajinatif. Jadi pengertian fiksi adalah sebuah karya imajinatif yang dibuat secara tertulis maupun tidak tertulis. Akan tetapi cerita fiksi  ini masih memiliki kebenaran yang sesuai atau mirip dengan pengalaman banyak orang.

Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan,  pengenalan pendidikan moral, bahkan bisa juga dijadikan sebagai alternatif pendidikan budi pekerti.

A.      Ciri-ciri buku fiksi adalah sebagai berikut.

1.       Bahasa yang digunakan tidak tergantung syarat ke-formalan

2.       Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi.

3.       Dalam cerita fiksi  kebenaran yang ada itu relatif dan tidak mutlak.

4.       Fiksi umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif.

5.       Tidak ada sistematika baku di dalamnya.

6.       Karya fiksi umumnya menyasar pada emosi

 

B.      Struktur Teks Cerita Fiksi

1. Abstrak

Bagian abstrak ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi.

2. Orientasi

Orientasi berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.

4. Resolusi

Resolusi merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.

5. Koda (reorientasi),

Koda berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.

C.      Unsur-unsur yang ada atau unsur yang membangun Buku Fiksi :

1. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan

2. Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita

3. Tokoh adalah setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis.

4.   Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik karena terdapat proses klimaks dan antiklimaks.

5.   Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikan ceritanya. Biasanya terdapat majas-majas tertentu yang digunakan oleh penulis

6.   Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita tersebut

7.   Sudut pandang Merupakan posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memposisikan dirinya dalam cerita. Pengarang bisa menggunakan kata ganti saya atau aku sebagai tokoh utama dan tokoh yang berada diluar seperti kata ganti dia atau dia.

 

Contoh Buku Fiksi

1.       Novel

2.       Cerpen

3.       Buku dongeng

4.       Buku cerita Rakyat

 

II.    Buku Nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Buku nonfiksi isinya memaparkan ilmu pengetahuan, baik secara teknis maupun secara popular, menjelaskan kejadian yang sebenarnya terjadi, dan hasilnya berupa pendapat penulis berdasarkan hasil kajian atau penelitian seorang penulis. Jadi buku non fiksi adalah Karya Informatif  melalui proses pencarian, pengamatan, atau uji coba data, sehingga nilai kebenaran dari karya tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

 

A.    Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut

a.       Ditulis Menggunakan Bahasa Formal

b.       Menggunakan Metode Penulisan Denotatif

c.       Faktual/Fakta

d.       Berbentuk Tulisan Ilmiah Populer

 

B.    Strukturnya buku nonfiksi

a.        Orientasi

Pengenalan sekilas  tentang buku. Biasanya tentang judul, sampul, kata pengantar,

b.       Urutan peristiwa

berisi urutan peristiwa yang terjadi dalam proses pembuatan buku, isi buku, dan tujuan pembuatannya

c.       reorientasi.

Kesimpulan, saran, dan pesan moral yang terdapat dalam buku

 

C.    Unsur Buku Non Fiksi

Berikut ini adalah penjelasan tentang unsur buku non fiksi :

1.  Judul : Judul buku  dalam karya non fiksi seringkali menggambarkan isi dalam buku dan diletakkan pada cover buku.

2.  Pengarang : Pengarang adalah penulis atau orang yang menyusun karangan / tulisan buku tersebut.

3.  Penerbit : Penerbit adalah perusahaan/instansi yang menyiapkan buku dari mulai mengedit, layout, desain cover dan lain sebagainya sampai buku tersebut dicetak dan siap diedarkan.

4.   Tebal Halaman / jumlah bab : Jumlah halaman dan jumlah bab yang dibahas dalam buku.

5.   Isi buku : Isi adalah pembahasan dari tema buku.

6.   Penutup : Penutup adalah kesimpulan dari buku yang merupakan statement terakhir dari penulis atas bukunya.

 

Contoh Buku non Fiksi

1.       Biografi

2.       Karya tulis

3.       Karya Ilmiah

4.       Laporan kejadian