Wednesday, October 26, 2022

SURAT RESMI

Definis Surat Resmi Surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas atau instansi dan digunakan untuk kepentingan resmi. Surat tersebut dikeluarkan atau dibuat oleh perseorangan, instansi, atau organisasi. 

A. Ciri-Ciri Surat Resmi 
1. Menggunakan kop surat. 
2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal. 
3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim. 
4. Penggunaan ragam bahasa resmi. 
5. Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi. 
6. Ada bentuk/format baku. 

B. jenis-jenis surat yaitu : 
1. Berdasarkan tujuannya yaitu : surat pemberitahuan, surat pengantar, surat perintah, surat pesanan, surat permohonan, surat panggilan, surat laporan, surat susulan, surat keputusan, dan surat kuasa 
2. Berdasarkan sifat isinya yaitu : surat dinas, surat pribadi, dan surat dagang 
3. Berdasarkan bentuknya yaitu : surat biasa, memo dan nota, telegram, dan wesel 
4. Berdasarkan prosedurnya yaitu : surat masuk dan surat keluar 
5. Berdasarkan Jangkauannya yaitu : surat intern dan ekstern 
6. Berdasarkan jumlah penerimanya yaitu : surat biasa, surat edaran, dan pengumuman 
7. Berdasarkan keamanannya yaitu : surat sangat rahasia, surat rahasia, dan surat biasa. 
8. Berdasarkan kegunaannya yaitu : konsep, tembusan, petikan, turunan, lampiran 
9. Berdasarkan cara pengirimannya yaitu : surat dibawa sendiri, surat dikirim dengan kurir, surat dikirim dengan pos. 

C. Persyaratan Surat Resmi Surat resmi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai berikut : 
1. Surat resmi harus memiliki maksud yang jelas. Setiap surat yang ditulis harus jelas bagi yang membaca. 
2. Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas dan efektif. Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit. 
3. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang dituliskan harus informasi yang lengkap dan tepat. 
4. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya format yang dipilih, dengan memperhatikan estetika dan etika. Perhatikan ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan alamat, sehingga terlihat sebagai suatu surat yang terencana dan nyaman untuk dilihat. 

D. Sistematika Penulisan Surat Resmi Membuat surat resmi menggunakan sistematika yang benar, berikut ini sistematika dalam penulisan surat resmi 

KEPALA SURAT (Kop Surat) Kepala surat bertujuan untuk menunjukkan identitas; ciri instansi pembuat surat. Oleh karena itu kepala surat harus lengkap; nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, alamat kawat, logo, dan email. 

PEMBUKA Bagian Pembuka surat terdiri dari : 
1. Tanggal Surat 
2. Nomor 
3. Perihal 
4. Lampiran (kalau ada) 
5. Alamat Tujuan surat 
6. Paragraf pembuka 

1. Penulisan Tanggal Surat Tanggal surat adalah bagian yang menunjukkan hari, bulan, dan tahun ditulisnya surat tersebut. Tanggal surat ditulis secara lengkap yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka. Setelah angka tidak boleh diikuti oleh tanda baca apapun, sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, misalnya Januari, Februari, Agustus, atau November. Bukan Jan, Agt, atau Nov. 

2. Penulisan Nomor, Lampiran, dan Perihal - Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital, - Nomor, Lampiran, dan hal diikuti oleh tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga kata itu. - Penulisan nomor ditulis lengkap maka kata lampiran dan perihal pun harus ditulis lengkap. Bila disingkat maka yang lain juga disingkat. - Nomor surat dan kode yang dibatasi oleh garis miring ditulis rapat pada spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau tanda hubung. 

3. Nomor, Perihal, Lampiran 
- Nomor : urutan surat yang sudah dikeluarkan oleh instansi, diikuti inisial isi/perihal surat, lembaga pembuat surat. bulan surat dikeluarkan (ditulis dalam angka romawi), kemudian diakhiri dengan penulisan tahun. Untuk instansi besar biasanya ada tambahan unit/orang yang mengetik surat> 
- Perihal : isi atau tujuan surat. Biasanya atau pada umumnya surat resmi berupa Undangan, permintaan/permohonan, pemberitahuan. 
- Lampiran: bila diperlukan adanya lampiran demi mendukung isi/tujuan surat 

Contoh : Nomor:11/U/SMP Labsky/X/2022 
11 : urutan surat yang sudah dikeluarkan 
U : Perihal surat. 
SMP : lembaga pembuat 
X : bulan Pembuatan 
2022 : tahun pembuatan surat 

4. Penulisan Alamat Surat Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam bentuk. Bentuk pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat dan bentuk kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah kiri atas di bawah bagian hal atau sebelum salam pembuka. Untuk penulisan alamat surat perlu diperhatikan hal berikut: 
a. penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap. 
b. Nama diri penerima diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya. 
c. Penulisan alamat penerima surat juga harus cermat dan lengkap. 
d. Kata pada awal nama penerima, kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Ibu, Bapak, Saudara dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. 
e. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr. Ir. atau memiliki pangkat seperti kapten atau kolonel, maka kata sapaan Ibu, Bapak, dan Sdr. tidak digunakan. 
f. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa ada titik atau titik dua pada akhir kata itu. Namun jalan atau gang, nomor, RT, dan RW ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur alamat. 

Contoh penulisan alamat surat : 
Yang terhormat Bapak Timoty Gursinga 
Kepala Biro Tata Usaha Departemen A 
Jalan KH Ahmad Dahlan 14 
Jakarta 

5. Penulisan Salam Pembuka Salam pembuka lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat, di atas kalimat pembuka isi surat. Pada akhir salam pembuka dibubuhkan tanda koma dan huruf kapital hanya dipakai pada kata awal ungkapan salam. Contoh penulisan salam pembuka : Dengan hormat, Salam sejahtera, 
6. Penulisan Isi Surat Isi surat terdiri dari tiga bagian. Pembuka, isi, penutup Pembuka : berisi salam, dan pengantar/rujukan ke isi surat Isi : maksud dan tujuan membuat surat Penutup : harapan akan isi surat dan ucapan terima kasih Isi surat umumnya hanya terdiri dari atas rujukan, tujuan, dan harapan. Ketiga hal ini lazim diungkapakan dalam tiga paragraf. Rujukan atau pengantar isi surat dibuat dalam paragraf pembuka.Tujuan yang betolak dari masalah yang disampaikan dibuat dalam paragraf isi. Harapan termasuk penegasan penulis dibuat dalam paragraf penutup. 
7. Penulisan Salam Penutup Salam penutup merupakan pernyataan rasa hormat pengirim surat terhadap penerima surat. Pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda koma dan huruf kapital hanya dipakai pada kata awal ungkapan salam. Contoh penulisan salam penutup : Hormat saya, Hormat kami, Wasalam, Salam takzim, 
8. Penulisan Nama Pengirim Nama pengirim surat ditulis dibawah tanda tangan. Tanda tangan dibutuhkan sebagai keabsahan dari surat resmi. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal berikut: 
a. Penulisan nama tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal kapital pada setiap unsur nama. 
b. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim. 
Contoh: Damar Arkana, SH NIP 10000001