Thursday, June 24, 2010

Syifa Khanzia

Aku terlalu rapuh untuk sebuah ujian jiwa
Meski telah berusaha mengubur semua kenang
Namun aku tetap tak bisa menghilangkan bayang-bayang kelam
Semua bagai duri yang selalu menusuk hati
Semakin ku berusaha melupakan
Semakin kuat duri itu menggoreskan luka

Gemuruh degub jantung seakan menertawakan kekerdilan diri
Derasnya aliran darah seolah mengejek tiap lemah yang terasa
Kadang aku bagai kapas yang terbang tanpa beban di tiup angin
Melanglang tinggi menjemput pelangi
Namun lebih sering bagai kapas terendam air
Tak mampu tegak meski ditopang kayu

Dalam sunyi ku coba sahabati kalbu
Mendengarkan tiap rintih yang berlagu
Menjenakkannya dalam jenaka riang
Menyembunyikan segala kusam

Namun semua itu semu
Kini biarkan aku pergi
Mencari makna diri sebenar
Seperti inginku dulu melanglang ke negri yang damai
Laksana syair jiwaku

“Sesekali tengoklah syurga,
didalamnya tak kan pernah kau temukan air mata
Tiap hati menjadi tenang,
Tiap diri menularkan kebahagiaan”

(Syifa Khanzia, medio juni 2010)

************************************************#####

Ternyata mencoba menulis puisi itu ga terlalu susah koq..yuk beri komentar untuk puisi diatas melalui wall atau dinding Antologi Puisi Angin Pun Berbisik atau klik aja
http://www.facebook.com/group.php?gid=88931553658

No comments: